Jumat, 30 Oktober 2015
DEBIT SUNGAI CIWARINGIN UDIK DARI TAHUN 2004 – 2011
Tahun
|
Debit (Q)
|
|
Maks (Ltr/dt)
|
Min (Ltr/dt)
|
|
2004
|
2562
|
42
|
2005
|
2286
|
74
|
2006
|
2134
|
69
|
2007
|
2352
|
76
|
2008
|
2510
|
81
|
2009
|
280
|
9
|
2010
|
300
|
10
|
2011
|
4340
|
140
|
Potensi
sungai Ciwaringin udik untuk mengairi daerah pertanian dengan luas areal yang
diairi seluas 422 Ha, terdiri dari 6 Daerah Irigasi diantaranya :
No
|
Nama Daerah Irigasi
|
Luas Areal
(Ha)
|
1
|
D. I
Ciwaringin Udik
|
122
|
2
|
D. I
Sindangpano
|
78
|
3
|
D. I
Singawada
|
62
|
4
|
D. I
Nursalim
|
66
|
5
|
D. I Ciputri
|
50
|
6
|
D. I
Saketi
|
44
|
|
|
|
JUMLAH
|
422
|
|
|
|
Selain
itu potensi air sungai Ciwaringin juga digunakan untuk kebutuhan rumah tangga
(MCK).
Pemanfaatan
sungai Ciwaringin untuk lahan pertanian, dengan kondisi medan sungai alam dan
berbukit.
Kamis, 29 Oktober 2015
URUTAN KEPANGKATAN DAN GOLONGAN PNS
Nama Pangkat
|
Golongan
|
Ruang
|
GOLONGAN IV
|
||
Pembina
Utama
|
IV
|
e
|
Pembina
Utama Madya
|
IV
|
d
|
Pembina
Utama Muda
|
IV
|
c
|
Pembina
Tingkat I
|
IV
|
b
|
Pembina
|
IV
|
a
|
GOLONGAN III
|
||
Penata
Tingkat I
|
III
|
d
|
Penata
|
III
|
c
|
Penata
Muda Tingkat I
|
III
|
b
|
Penata
Muda
|
III
|
a
|
GOLONGAN II
|
||
Pengatur
Tingkat I
|
II
|
d
|
Pengatur
|
II
|
c
|
Pengatur
Muda Tingkat I
|
II
|
b
|
Pengatur
Muda
|
II
|
a
|
GOLONGAN I
|
||
Juru
Tingkat I
|
I
|
d
|
Juru
|
I
|
c
|
Juru
Muda Tingkat I
|
I
|
b
|
Juru
Muda
|
I
|
a
|
DAFTAR DAYA TAMPUNG SITU / EMBUNG UPTD PSDAPE RAJAGALUH
DAFTAR DAYA TAMPUNG SITU / EMBUNG
No | Nama Situ / Embung | Lokasi | Panjang (m) | Lebar (m) | Tinggi (m) | Daya Tampung (m³) |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1 | Janawi | Desa Payung | ||||
Kec. Rajagaluh | 200 | 100 | 2 | 40.000,00 | ||
2 | Talagaherang | Desa Jeurukleueut | ||||
Kec. Sindangwangi | 110 | 90 | 5 | 49.500,00 | ||
3 | Cikuda | Desa Padaherang | ||||
Kec. Sindangwangi | 200 | 100 | 12 | 240.000,00 | ||
Selasa, 27 Oktober 2015
PERAN MASYARAKAT (PETANI) DALAM PEMBANGUNAN PENGAIRAN
Peranserta masyarakat telah diisyaratkan dalam UU RI No. 7 tahun 2004 pasal 64 ayat 5 tentang Sumberdaya Air. Dengan demikian dasar hukumnya sudah ada. Namun pelaksanaannya masih belum intensif sehingga masih kuat pandangan dalam masyarakat bahwa pembangunan pengairan adalah semata-mata tugas pemerintah. Mengingat pembangunan hakekatnya adalah untuk masyarakat maka sudah seharusnya peran serta masyarakat dalam bidang pengairan ditingkatkan. Sebagai dasar pelaksanaan peran serta masyarakat adalah segala yang dapat dilakukan oleh masyarakat, termasuk sektor swasta, hendaknya dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan bimbingan pemerintah. Sisanya, yang tidak dapat dilaksanakan oleh masyarakat, ditangani oleh pemerintah.
Kelembagaan petani memiliki titik strategis (entry point) dalam menggerakkan sistem agribisnis di pedesaan. Untuk itu segala sumberdaya yang ada di pedesaan perlu diarahkan/diprioritaskan dalam rangka peningkatan profesionalisme dan posisi tawar petani (kelompoktani). Saat ini potret petani dan kelembagaan petani di Indonesia diakui masih belum sebagaimana yang diharapkan. (Sesbany, 2009).
Selanjutnya Sesbany mengatakan bahwa untuk mengatasi hal tersebut atas perlu melakukan upaya pengembangan, pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan petani (seperti : kelompoktani, lembaga tenaga kerja, kelembagaan penyedia input, kelembagaan output, kelembagaan penyuluh, dan kelembagaan permodalan) dan diharapkan dapat melindungi bargaining position petani.
Istilah Teknis dalam Pengembangan Pengelolaan Irigasi Partisipatif
Pedoman Teknis :
adalah acuan yang bersifat umum yang harus dijabarkan lebih lanjut dan dapat di sesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan daerah setempat.
Irigasi :
adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Sistem Irigasi :
meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.
Jaringan Irigasi :
adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
Jaringan Irigasi Tersier/Tingkat Usaha Tani (JITUT) :
adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan pelengkapnya pada jaringan irigasi pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi, pembangunan dan pengelolaan JITUT menjadi wewenang dan tanggungjawab petani pemakai air.
Pengertian Embung
Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau).[1][2][3] Embung digunakan untuk menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, estetika,[4] hingga pengairan. Embung menampung air hujan di musim hujan dan lalu digunakan petani untuk mengairi lahan di musim kemarau.[5]
Sabtu, 24 Oktober 2015
DATA TANAMAN UPTD JARINGAN IRIGASI WIL.RAJAGALUH TAHUUN 2015 | |||||||||||
DATA TANAMAN UPTD JARINGAN IRIGASI WIL.RAJAGALUH TAHUUN 2015 (WIL.BALAI) | |||||||||||
NO | DI | JI / JP | MT 3 | KEKERINGAN MT 2 (Ha) | KET | ||||||
PADI (Ha) | PADI NONIZIN (Ha) | PALAWIJA (Ha) | BERO (Ha) | ||||||||
1 | CIKAMANGI (WIL.BALAI) | IRENG | - | 461 | 14 | - | 17 | ||||
PALASAH | - | 31 | 7 | 447 | 31 | ||||||
CIKONDANG | - | 63 | 13 | 102 | - | ||||||
CIWAYANG | - | 2 | 9 | 159 | - | ||||||
CIKAMANGI | - | 512 | 65 | - | - | ||||||
JUMLAH (Ha) | - | 1069 | 108 | 708 | 48 | ||||||
DATA TANAMAN UPTD JARINGAN IRIGASI WIL.RAJAGALUH (WIL.KABUPATEN) | |||||||||||
NO | DI | JI / JP | MT 3 | KEKERINGAN MT 2 (Ha) | KET | ||||||
PADI (Ha) | PADI NONIZIN (Ha) | PALAWIJA (Ha) | BERO (Ha) | ||||||||
1 | CIJEJENG TALAGAHERANG (WIL.KABUPATEN) | SINDANGWANGI | - | - | - | 20 | - | ||||
2 | SINDANGWANGI | - | 834 | - | - | - | |||||
RAJAGALUH | - | 601 | - | - | - | ||||||
JUMLAH (Ha) | - | 1435 | - | 20 | - | ||||||
JUMLAH KESELURUHAN DATA TANAMAN UPTD JARINGAN IRIGASI WIL.RAJAGALUH | |||||||||||
NO | DI | JI / JP | MT 3 | KEKERINGAN MT 2 (Ha) | KET | ||||||
PADI (Ha) | PADI NONIZIN (Ha) | PALAWIJA (Ha) | BERO (Ha) | ||||||||
1 | CIKAMANGI (WIL.BALAI) | - | - | 1069 | 108 | 708 | 48 | ||||
2 | CIJEJENG TALAGAHERANG (WIL.KABUPATEN) | - | - | 1453 | - | 20 | - | ||||
JUMLAH | - | 2522 | 108 | 728 | 48 |
Jumat, 23 Oktober 2015
Tugas dan Tanggung Jawab
- Petugas
Pintu Air
·
Operasi
Ø Membuka
dan menutup pintu air sehingga debit yang mengalir sesuai perintah juru
pengairan
·
Pemeliharaan
Ø Memberi
minyak pelumas pada pintu air
Ø Melaksanakan
pengecatan pintu dan rumah pintu secara periodik
Ø Membersihkan
endapan sampah di sekitar bangunan sadap/bagi-sadap dan disekitar alat pengukur
debit
Ø Mencatat
kerusakan bangunan air dan pintu air pada blanko pemeliharaan
Ø Memelihara
saluran sepanjang 50 meter di sebelah hilir bangunan sadap tersier
Rabu, 21 Oktober 2015
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
1.
OPERASI
2.1.
Definisi Operasi
Operasi adalah upaya pengaturan air
irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka-menutup pintu bangunan
irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun system golongan, menyusun
rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan
data, memantau, dan mengevaluasi.
2.2. Luas Areal Sawah
Luas areal sawah seluruhnya 3565
ha terdiri atas :
a. Luas
areal sawah irigasi di bawah 1000 ha terdapat
38 Daerah irigasi dengan total
Luas Areal 1666 ha
b. Luas Areal diatas 1000 ha ada satu Daerah Irigasi yaitu
Cikamangi dengan total luas areal 1899 ha
2.
PEMELIHARAAN
3.1. Definisi
Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah
usaha-usaha untuk menjaga agar prasarana irigasi dapat berfungsi dengan baik
guna pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariaannya agar bangunan dan
saluran tersebut tahan lama sesuai apa yang direncanakan.
Langganan:
Postingan (Atom)