Kabupaten Majalengka
merupakan bagian dari
wilayah administrasi Provinsi Jawa Barat yang memiliki
luas wilayah 120.424 hektar
yang terdiri atas 26 kecamatan, 13 kelurahan dan 321 desa. Secara
geografis, Kabupaten Majalengka
terletak pada koordinat 06º
32’ 16,39”
sampai dengan 07º 4’ 24,75” Lintang Selatan dan 108º 2’ 30,87” sampai dengan 108º 24’ 32,84”
Bujur Timur.
Jarak
dari Ibukota Kecamatan
ke Ibukota Kabupaten
berkisar antara 0
- 37 Kilometer, dan jarak dari
Ibukota Kabupaten ke Ibukota Provinsi Jawa Barat adalah ± 91 Kilometer serta
jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota Negara adalah ± 200 Kilometer. Batas
wilayah administrasi, Kabupaten Majalengka sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Indramayu, sebelah Selatan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten
Tasikmalaya, sebelah Barat dengan Kabupaten
Sumedang, dan Sebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan klasifikasi kemiringan lahan, Kabupaten
Majalengka diklasifikasikan ke dalam
3 (tiga) kelas
yaitu landai atau
dataran rendah (0
– 15 persen),
berbukit bergelombang (15 – 40 persen) dan perbukitan terjal (>40
persen). Sebesar 13,21 persen dari luas wilayah Kabupaten Majalengka berada
pada kemiringan lahan di atas 40 persen, 18,53 persen berada dalam kelas
kemiringan lahan 15 - 40 persen, dan
68,26 persen berada pada kelas kemiringan lahan 0 - 15 persen.
Sedangkan berdasarkan ketinggian, wilayah Kabupaten
Majalengka diklasifikasikan dalam 3 (tiga) klasifikasi utama yaitu dataran
rendah (0 - 100 m dpl), dataran sedang (>100 - 500 m dpl) dan dataran tinggi
(> 500 m dpl). Dataran rendah sebesar 42,21 persen dari luas wilayah, berada
di Wilayah Utara Kabupaten Majalengka, dataran sedang sebesar 20,82 persen dari
luas wilayah, umumnya berada di Wilayah Tengah, dan dataran tinggi sebesar 36,97
persen dari luas wilayah, mendominasi
Wilayah Selatan Kabupaten Majalengka, termasuk di dalamnya wilayah yang
berada pada ketinggian di atas 2.000 m dpl yaitu terletak di sekitar kawasan
kaki Gunung Ciremai.
Sumber daya air di Kabupaten Majalengka dibagi ke
dalam dua bagian yaitu air permukaan dan
air bawah tanah. Potensi air permukaan
diperoleh dari 2 (dua) sungai Cimanuk dan sungai Cilutung serta beberapa
anak sungai lainnya. Sementara potensi air permukaan lainnya
berasal dari sumber
mata air yang
umumnya berada di
wilayah Selatan Kabupaten Majalengka. Sedangkan untuk kondisi Air Bawah
Tanah (ABT), secara umum berada di
Wilayah Utara dan
Tengah Kabupaten Majalengka
yang potensi ketersediaan ABT cukup baik, kecuali untuk Kecamatan Kertajati, Dawuan, dan Ligung kondisinya
kurang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar